“PERKUAT SOLIDARITAS ANAK BANGSA GUNA HADAPI KRISIS DI TENGAH PANDEMI”

Oleh : Nadia Febiola

 

krisi multisektoral di tengah pandemi & solusi kebangsaan


Lajurinfo.my.id- Pandemi Covid-19 merupakan krisis kemanusiaan disetiap negara didunia yang merenggut banyak nyawa dan mengancam bidang kesehatan, sosial dan ekonomi masyarakat. Tanpa kecuali, pandemi akan mengurangi layanan sosial kegiatan ekonomi, sumber daya keuangan, infrastruktur dan memperburuk kerentanan masyarakat yang ada. Termasuk rumah tangga berpenghasilan rendah dengan akses terbatas atau tidak sama sekali, layanan kesehatan kritis dan kurangnya makanan yang aman dan bergizi serta terjangkau. Dari orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang melemah perempuan berada digaris terdepan, anak-anak, orangtua, orang-orang dengan disabilitas, pengungsi tanpa akses bantuan uang tunai dan kesempatan mata pencaharian yang terbatas untuk menghidupi diri mereka serta pekerja sektor migran serta sektor informal. Mereka yang akan terpukul adalah mereka yang sudah berisiko tertinggal jauh terutama komunitas termiskin dan paling terpinggirkan. Dimana ketidaksetaraan sosial dapat semakin diperburuk, resiko kekerasan berbasis gender, ekploitasi dan pelecehan seksual yang meningkat. 


Dampak tidak langsung dari pandemi Covid-19 ini dapat  berdampak pada ekonomi makro, dampak penduduk dan sistem. Dampak ekonomi makro dapat berupa penurunan inflasi (pada layanan, konsumsi dan perdagangan) dimana akan membuat perekonomian melemah dan pertumbuhan ekonomi melambat sehingganya terjadilah penurunan inflasi. Dampak tidak langsung juga terjadi pada sistem pangan. Dimana persediaan makanan tidak stabil dan jika mengalami krisis berkepanjangan maka akan meningkatkan kerentanan terhadap virus. Pandemi Covid-19 telah menciptakan tantangan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya secara global. Akibatnya kegiatan ekonomi berhenti secara tiba-tiba karena mengingat protokol kesehatan. Hal ini juga berdampak pada mata pencaharian dan minimnya lapangan pekerjaan. Sedangkan dampak tidak langsung pada penduduk dan sistem diantara nya yaitu kemiskinan, kesehatan, layanan konseling dan pencegahan HIV dan ARV, gizi, shelter, pendidikan, dan kekerasan berbasis gender. 


Semua hal diatas tentu saja tidak hanya dirasakan oleh anak-anak, orangtua dan orang dewasa. Anak muda sebagai generasi penerus bangsa yang merupakan agen penggerak perubahan juga merasakan hal tersebut. Bahkan, merekalah  yang menjadi sasaran utama guna memutus rantai kemajuan suatu bangsa. Banyak anak muda yang langsung dimobilisasi untuk menanggapi krisis. Bagaimana tidak, seharusnya mereka belajar dengan fokus dan tekun tetapi mereka malah ikut memikirkan biaya pendidikan mereka, mengingat pekerjaan orangtua mereka yang tidak bisa dilakukan lagi. Bahkan mereka juga ikut bekerja guna membantu orangtua demi berlanjut nya pendidikan mereka. Belum lagi sekarang pembelajaran dilakukan dirumah secara online, pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Saat kondisi kekurangan alat pelindung diri, para pemuda dan kalangan profesional maupun mahasiswa juga mempertaruhkan kehidupan mereka digarda terdepan pandemi. Para pemuda yang berprofesi sebagai peneliti dan spesialis, juga membantu memerangi penyakit ini dengan berkontribusi pada pengembangan tindakan penyelamatan jiwa, mendukung intervensi medis yang dapat diimplementasikan dan direplikasi dengan cepat, berkontribusi pada penciptaan pengetahuan dan menyebarkan informasi ilmiah berbasis fakta secara online. 


Peran pemuda dalam masa krisis pandemi Covid-19 sangat penting sebagai penggerak kemanusiaan, membangun solidaritas dan penyebar semangat positif ditengah pandemi Covid-19. Penggunaan media sosial secara positif sangat membantu pergerakan solidaritas digital untuk membantu satu sama lain. Mulai dari bantuan pangan sampai APD untuk tenaga medis. Masa depan kemanusiaan saat ini berada pada solidaritas dan tenaga medis. Sebagaimana tenaga medis yang telah berjuang habis-habisan untuk menyelamatkan manusia dari penyakit sebagaimana solidaritas yang dibangun untuk menyelamatkan manusia dari kelaparan. Semua hal ini patut diapresiasi, saling menguatkan dan berharap semoga pandemi ini cepat berlalu. 


Tidak hanya sosial media, kita juga bisa mengimplementasikan semangat optimisme bersama dalam menghadapi pandemi ini. Menggerakkan solidaritas dan kegotong royongan bersama untuk saling membantu elemen bangsa lainnya. Membangun kerangka berfikir dan bertindak bersama untuk mempersiapkan diri memasuki gaya hidup baru atau new normal. Generasi muda sebagai anak bangsa juga dapat mengedukasikan protokol kesehatan kepada masyarakat. Mengajarkan apa saja yang harus dibawa ketika keluar rumah dan apa yang dilakukan ketika kembali kerumah. Pengedukasian ini sangat penting mengingat masyarakat masih mengabaikan protokol kesehatan ketika berada diluar rumah, belum lagi minimnya pengetahuan masyarakat mengenai Covid-19 ini. Solidaritas anak bangsa juga dapat dilakukan dengan semangat persatuan dan nasionalisme yaitu dengan menjadi relawan membantu para medis, relawan penyuluhan bahaya Covid dan relawan yang mengumpulkan dana untuk masyarakat yang terdampak Covid serta berkekurangan. Kita harus percaya, bahwa bencana Covid-19 akan mudah diatasi jika ada lebih banyak lagi relawan kemanusiaan yang terlatih dan mau bergerak secara kolaboratif dengan pihak-pihak terkait, tidak jalan sendiri. Dengan menjadi relawan, kita menjadi teladan bagi orang lain untuk melakukan hal positif. Menjadi relawan juga menjadi wujud aksi kita berkhidmat menjadi insan yang bermanfaat bagi banyak orang.


Kita juga bisa membagikan masker dan hand sanitizer gratis dijalan-jalan dan lampu merah. Tidak hanya itu, kita juga bisa membangun komunitas dan organisasi kemanusiaan yang dapat bergerak membantu pencegahan Covid dengan serangkaian aksi yang bermanfaat. Anak bangsa harus bersatu di tengah krisis bangsa yang melanda ini. Bersama dengan upaya gotong royong membangun sinergi sumber daya dan semua komponen bersatu padu melawan kecemasan dan keresahan yang ada. Kita sebagai generasi penerus harus bangkit dan membantu rekonstruksi pembangunan nantinya ketika wabah ini telah selesai. Kita buktikan kalau kita mampu menjadi anak bangsa yang bermanfaat, mengerti situasi dan kondisi serta mampu membantu pemerintah dalam mengatasi krisis ditengah pandemi ini. 


Jika dikaji lebih lanjut, peran anak bangsa dalam memperkuat solidaritas ditengah krisis yang sedang berlangsung ketika Covid ini sangat banyak. Jadi generasi penerus bangsa bukan malah memperburuk keadaan saat krisis tersebut, tetapi kita harus mampu bersatu bersama melawan krisis berbagai bidang ini dengan saling membantu sesama dan meningkatkan kepedulian serta mampu bersaing walaupun keadaan tidak memungkinkan. Mari belajar dari China dan Italia dalam perang melawan Covid-19. Ketika dihantam badai Covid-19, masyarakat China saling menguatkan patuh pada instruksi pihak otoritas. Dan, setelah berhasil melokalisasi virus corona, masyarakat China khususnya Wuhan memberi penghormatan yang tulus kepada tenaga medis, petugas keamanan dan para relawan yang telah berjuang bersama dalam melawan virus corona. Mereka memberikan bermacam-macam hadiah dengan tulus. 


Bagaimana dengan Italia dalam kondisi krisis pangan, krisis alat kesehatan, dan obat-obatan melawan corona? Mereka juga bersemangat dari rumahnya masing-masing menyanyikan lagu-lagu Heroik dan mengibarkan bendera negara lewat jendela rumahnya. Masyarakat Italia berusaha saling menguatkan dengan pemerintahnya sekaligus memberikan pesan pada dunia bahwa “kami bersama pemerintah melawan virus corona”. Nah dari fenomena dua negara diatas, dapat dijadikan pelajaran bahwa suatu bencana yang terjadi akan lenyap dan hilang sepenuhnya jika kita hadapi bersama dan saling menguatkan serta tekad yang kuat. Bersama melawan virus dengan tetap dirumah, mematuhi aturan pemerintah dan menerapkan protokol kesehatan di manapun berada maka dapat meringankan pemerintah, kaum medis dan para relawan dalam menghadapi pandemi terutama dalam bidang kesehatan. 


Mari jadikan musibah meluasnya pandemi virus corona sebagai momentum untuk memperkuat solidaritas sosial sesama anak bangsa dalam menghadapi beragam bencana. Marilah bersatu-padu bersama pemerintah untuk saling memberikan semangat dan membantu memutus mata rantai penyebaran virus, khususnya pada kelompok rentan, seperti lansia, balita, wanita hamil, dan penderita penyakit bawaan.

Padang.


Post a Comment