Pentingnya
Logika Modern Bagi Perkembangan Keilmuan Filsafat
Oleh: Cindi Nurmaya
Mahasiswi Aqidah dan Filsafat Islam UIN Imam Bonjol Padang
(Referensi gambar: https://suratdarianas.com) |
Pergolakan akan keilmuan memang menjadi pembahasan yang sangat diminati bagi banyak kalangan, dari kalangan tua maupun muda, tidak terlepas dari pemikiran yang mengandung kaedah kerunutan dan kelurusan dalam berpikir di dalam memahamami suatu teks, agar tidak bias dan merambah ke hal-hal di luar tujuannya, maka teks harus dipahami beriringan dengan konteksnya. Semua pemaparan ini merupakan beberapa kandungan di dalam logika. Di dalam konteks logika modern atau sering juga disebut dengan logika matematika, pengajaran tentang teks dan cara mengetahui kebenaran akan sangat dinikmati atau mudah untuk ditemukan.
Logika modern membawa kaidah-kaidah
untuk mengambil kesimpulan sehingga logica falacy atau cacat logika bisa dihindar kan. Melihat dari materi yang terkandung di dalam logika modern, tak
jarang daya pikir dan ketajaman pikiran diasah sedemikian rupa. Keilmuan
filsafat merupakan cikal bakal dari lahirnya ilmu logika. Bukan hanya sebatas
itu, antara filsafat dan logika saling berkaitan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Logika yang menjadi landasan utama untuk menguasai filsafat, serta sarana penghubung antara filsafat dan ilmu. Dari segi filsafat, logika berarti memahami fungsi logis manusia. Logika adalah suatu cara yang diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran dan mencegah kesesatan berpikir. Dari sudut pandang ilmu, logika berarti penyelarasan berpikir, yang disesuaikan dengan kenyataan sehari-hari, sehingga kualitas pengetahuan selalu berada dalam pengujian terus menerus dan bergerak secara empiris dan teoritis. Logika menyelelaraskan kaidah objektif dengan situasi objektif dan konkret.
Pembahasan logika modern meliputi
beberapa bagian, yakni bagian pertama: pengertian dan ruang lingkup logika
terdiri atas apa itu logika, unsur penalaran; bagian kedua: penalaran proposisi
kategoris terdiri atas penalaran langsung proposisi, penalaran tidak langsung
proposisi kategoris, silogisme kategoris; bagian ketiga: sistem kebenaran
terdiri atas pengolahan proosisi majemuk dan dilema; bagian keempat: sesat
pikir terdiri atas kesesatan formal dan bahasa, kesesatan relevansi,pernyataan
dan nilai kebenarannya,negasi, konjungsi, disjungsi, implikasi,dan biimplikasi.
Logika
merupakan salah satu bidang yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan dan
filsafat. Hal ini dikarenakan logika memiliki peran yang sangat vital dalam
memahami berbagai konsep dan gagasan yang dapat membantu dalam perkembangan
keilmuan filsafat. Dalam dunia filsafat, logika membantu dalam pengembangan dan
pemahaman konsep dan argumen-argumen yang kompleks, serta memberikan kejelasan
dan kepastian dalam proses pemikiran. Logika juga merupakan fondasi dalam
membedakan antara argumen yang baik dan buruk, dengan menggunakan
prinsip-prinsip dasar seperti “implikasi”, “inferensi”, dan “validitas
argumen”. Secara umum, pentingnya logika dalam keilmuan filsafat dapat dibagi
menjadi tiga aspek Pertama, memberikan
kerangka yang jelas dalam pemikiran dan penalaran Sebagai salah satu bidang
ilmu yang sangat terstruktur dan sistematik, logika dapat memberikan kerangka
yang jelas dan terarah dalam proses berpikir dan pembuatan argumen. Hal ini
sangat penting dalam pengembangan teori-teori filsafat yang memiliki kompleksitas
yang tinggi.Memiliki kompleksitas yang tinggi.
Kedua, membantu
membedakan antara argumen yang baik dan buruk Logika juga membantu dalam
membedakan antara argumen yang kuat dan valid, dengan argumen yang lemah dan
tidak valid. Dalam ilmu filsafat, kemampuan untuk membedakan antara argumen
yang baik dan buruk sangat penting, karena dapat membantu dalam mengembangkan
gagasan dan konsep-konsep yang lebih baik. Ketiga, memberikan dasar yang
kuat dalam membuat keputusan dalam dunia filsafat, logika juga sangat membantu
dalam proses pengambilan keputusan yang rasional dan berdasarkan pada data dan
fakta yang akurat. Dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar logika seperti
deduksi dan inferensi, seseorang dapat membuat keputusan secara objektif dan
efisien, tanpa terpengaruh oleh emosi atau asumsi yang kurang akurat.
Selain
itu, logika juga memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan dan
pemahaman konsep-konsep yang kompleks. Logika membantu dalam pengembangan dan
pemahaman teori-teori filsafat yang memiliki kompleksitas yang tinggi, sehingga
dapat memberikan kejelasan dan kepastian dalam proses pemikiran.Dalam konsep
dasar logika, ada banyak prinsip- prinsip penting yang dapat membantu pemikiran
filosofis. Pertama-tama adalah prinsip identitas, yang menyatakan bahwa segala
sesuatu harus diidentifikasi sesuai dengan apa yang mereka benar-benar, dan
tidak ada hal yang dapat berubah dalam dirinya sendiri. Prinsip kedua adalah
prinsip non-contradiction, yang menyatakan bahwa tidak mungkin ada sesuatu yang
benar dan salah secara bersamaan. Prinsip ketiga adalah prinsip eksklusi
tengah, yang menyatakan bahwa hanya ada dua kemungkinan, yaitu benar atau
salah.
Dalam
penggunaan logika dalam filsafat, terdapat beberapa argumen yang biasanya
digunakan, antara lain deduksi, induksi, dan reduksi. Dalam deduksi, seseorang
memulai dengan suatu prinsip umum dan kemudian menggunakan itu untuk
menghasilkan suatu kesimpulan yang spesifik. Dalam induksi, seseorang memulai
dengan kasus-kasus khusus dan kemudian menggunakan itu untuk menghasilkan suatu
kesimpulan yang lebih umum. Sedangkan dalam reduksi, seseorang mengambil konsep
yang lebih kompleks dan mencobanya dibandingkan dengan konsep yang lebih
sederhana.
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa logika modern sangat penting bagi perkembangan keilmuan
filsafat karena logika modern tidak terlepas dari filsafat itu sendiri yang berfikir secara logis dan sistematis. Filsafat
menjadi dasar dalam pemahaman seseorang untuk bisa menciptakan sebuah ilmu
pengetahuan yang baru seperti logika
modern yang berpengaruh pada kehidupan sehari-hari yakni didunia pendidikan.
Editor: nona_aksara
Posting Komentar